Pengertian Layanan Informasi adalah penyampaian
berbagai informasi kepada sasaran layanan agar individu dapat menolah dan
memanfaatkan informasi tersebut demi kepentingan hidup dan perkembangannya.
Contoh
dari layanan informasi tersebut adalah sebagai petunjuk jalan. Dan beberapa
contoh lainnya adalah :
a. M – Commerce
b. VOD
c. News and weather
d. Telematik Terminal
e. Jasa pelayanan internet
f. Informasi lalu lintas terbaru
b. VOD
c. News and weather
d. Telematik Terminal
e. Jasa pelayanan internet
f. Informasi lalu lintas terbaru
Secara umum agar terkuasainya
informasi tertentu sedangkan secara khusus terkait dengan fungsi pemahaman
(paham terhadap informasi yang diberikan) dan memanfaatkan informasi dalam
penyelesaian masalahnya. Layanan informasi menjadikan individu mandiri yaitu
memahami dan menerima diri dan lingkungan secara positif, objektif dan dinamis,
mampu mengambil keputusan, mampu mengarahkan diri sesuai dengan kebutuhannya
tersebut dan akhirnya dapat mengaktualisasikan dirinya.
Komponen
a. Konselor sebagai pelaksana
layanan
b. Peserta layanan sebagai
sasaran layanan adalah individu yang memerlukan informasi untuk mengatasi
permasalahannya dan mengembangkan kehidupannya
c. Informasi sebagai isi layanan
yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta layanan.
Asas
Layanan informasi sangat menuntut
asas kegiatan dari peserta layanan, asas keterbukaan dan kesukarelaan. Asas
kerahasiaan diperlukan jika informasi bersifat pribadi.
Pendekatan dan Teknik
Layanan informasi diberikan
secara langsung dan terbuka oleh konselor yang disajikan dalam bentuk:
a. Ceramah, Tanya-jawab dan
diskusi
b. Menggunakan media informasi
c. Melalui kegiatan khusus
seperti hari Karir
d. Mendatangkan Nara Sumber
Layanan ini hendaknya dapat
mengaktifkan peserta layanan seperti melalui Studi Kasus tentang suatu materi
lalu diminta peserta layanan menganalisis kasus tersebut.
Kegiatan Pendukung
Layanan ini berkaitan dengan
aplikasi instrumentasi untuk mengungkapkan apa yang dibutuhkan oleh peserta
layanan. Berkaitan juga dengan konferensi kasus dalam memberikan pemahaman demi
terselesaikan kasus. Berkaitan dengan kunjungan rumah menyangkut tentang
pendapat orangtua dan kondisi kehidupan keluarga bagi peserta layanan (bagi
anak atau anggota keluarga lainnya). Dalam Alih tangan kasus, layanan informasi
dapat digunakan bagi peserta layanan yang ingn mendalami informasi tertentu
yang berkaitan dengan permasalahan yang dialaminya.
Operasionalisasi
a. Perencanaan
Identifikasi kebutuhan informasi
terhadap objek layanan, menetapkan materi layanan, menetapakan subyek layanan,
menetapkan nara sumber, menentapkan prosedur, perangkat dan media layanan serta
menyiapkan kelengkapan administrasi.
b. Pelaksanaan
Mengorganisasikan kegiatan
layanan, mengaktifkan peseta layanan dan mengoptimalkan penggunaan metode dan
media.
c. Evaluasi
Menetapkan materi evaluasi,
menetapkan prosedur evaluasi, menyusun instrumen evaluasi, mengaplikasikan
instrumen dab mengolah hasil instrument.
d. Analisis hasil evaluasi
Menetapkan norma/standar
evaluasi, melakukan analisis dan menafsirkan hasil analisis.
e. Tindak lanjut
Menetapkan jenis dan arah tindak
lanjut, mengkomunikasikan rencana tindak lanjut pihak terkait dan melaksanakan
rencana tindak lanjut.
f. Pelaporan
Menyusun laporan layanan
orientasi, menyempaikan laporan kepada pihak terkait dan mendokumentasikan
laporan.
Dalam melaksanakan layanan,
seorang konselor hendaknya mampu mengidentifikasi Lima Ranah Penguasaan
(LIRAUSA) yang terdiri dari:
1. Wadasruh (wawasan dasar
menyeluruh) meliputi: pengertian, tujuan dan manfaat layanan diberikan.
2. Komponen yang berperan pokok
dalam layanan
3. Standar Prosedur Operasional
(SPO) layanan
4. Setting atau lokasi dan
kondisi yang menyertainya
5. Penilaian dan pelaporan
-
Layanan
Keamanan
Layanan keamanan adalah suatu yang sangat penting
untuk menjaga agar suatu data dalam jaringan tidak mudah terhapus atau hilang. Sistem
dari keamanan ini juga membantu untuk mengamankan jaringan tanpa menghalangi
penggunaannya dan menempatanya. Jika ketika jaringan berhasil ditembus.
Keamanan jaringan di sini adalah memberikan peningkatan keamanan tertentu untuk
jaringan serta untuk memantau dan memberikan informasi jika sesuatu berjalan
tidak seharusnya. Layanan ini dapat mengurangi tingkat pencurian dan kejahatan.
Seperti contohnya dengan menggunakan Firewall dan juga anti virus yang ada.
Keamanan adalah suatu yang sangat
penting untuk menjaga agar suatu data dalam jariangan tidak mudah hilang.
Sistem keamanan membantu mengamankan jaringan tanpa menghalangi penggunaannya
dan menempatkan antisipasi ketika jaringan berhasil ditembus. Keamanan jaringan
di sini adalah memberikan peningkatan tertentu untuk jaringan.
Peningkatan keamanan jaringan ini
dapat dilakukan terhadap :
Rahasia (privacy)
Dengan banyak pemakai yang tidak
dikenal pada jaringan menebabkan penyembunyian data yang sensitive menjadi
sulit.
Keterpaduan data (data integrity)
Karena banyak node dan pemakai
berpotensi untuk mengakses system komputasi, resiko korupsi data adalah lebih
tinggi.
Keaslian (authenticity)
Hal ini sulit untuk memastikan
identitas pemakai pada system remote, akibatnya satu host mungkin tidak
mempercayai keaslian seorang pemakai yang dijalankan oleh host lain.
Convert Channel
Jaringan menawarkan banyak
kemungkinan untuk konstruksi convert channel untuk aliran data, karena begitu
banyak data yang sedang ditransmit guna menyembunyikan pesan.
Keamanan dapat didefinisikan
sebagai berikut :
1. Integrity
Mensyaratkan bahwa informasi
hanya dapat diubah oleh pihak yang memiliki wewenang
2. Confidentiality
Mensyaratkan bahwa informasi
(data) hanya bisa diakses oleh pihak yang memiliki wewenang.
3. Authentication
Mensyaratkan bahwa pengirim suatu
informasi dapat diidentifikasi dengan benar dan ada jaminan bahwa identitas
yang didapat tidak palsu.
4. Availability
Mensyaratkan bahwa informasi
tersedia untuk pihak yang memiliki wewenang ketika dibutuhkan.
5. Nonrepudiation
Mensyaratkan bahwa baik pengirim
maupun penerima informasi tidak dapat menyangkal pengiriman dan penerimaan
pesan.
Serangan (gangguan) terhadap
keamanan dapat dikategorikan dalam empat kategori utama :
1. Interruption
Suatu aset dari suatu sistem
diserang sehingga menjadi tidak tersedia atau tidak dapat dipakai oleh yang
berwenang. Contohnya adalah perusakan/modifikasi terhadap piranti keras atau
saluran jaringan.
2. Interception
Suatu pihak yang tidak berwenang
mendapatkan akses pada suatu aset. Pihak yang dimaksud bisa berupa orang,
program, atau sistem yang lain. Contohnya adalah penyadapan terhadap data dalam
suatu jaringan.
3. Modification
Suatu pihak yang tidak berwenang
dapat melakukan perubahan terhadap suatu aset. Contohnya adalah perubahan nilai
pada file data, modifikasi program sehingga berjalan dengan tidak semestinya,
dan modifikasi pesan yang sedang ditransmisikan dalam jaringan.
4. Fabrication
Suatu pihak yang tidak berwenang
menyisipkan objek palsu ke dalam sistem. Contohnya adalah pengiriman pesan
palsu kepada orang lain.
B). Layanan Context Aware & Event Base
Di zaman seperti sekarang ini
sangat dibutuhkan suatu teknologi yang dapat memberikan kemudahan bagi user
untuk mengakses informasi setiap saat kapan pun dan dimana pun mereka berada.
Suatu teknologi yang disebut context-aware computing dapat memenuhi kebutuhan
tersebut dan akan menjadi trend yang penting untuk dikembangkan di masa depan.
Dengan adanya context aware maka user tidak perlu harus selalu memberi input
yang banyak secara eksplisit untuk membuat komputer menjalankan tugasnya.
Context awareness adalah
kemampuan sebuah sistem untuk memahami si user, network, lingkungan, dan dengan
demikian melakukan adaptasi yang dinamis sesuai kebutuhan.
Beberapa bagian yang lebih
sederhana dari context awareness telah mulai dibangun. Misalnya LBS:
location-based service. Misalnya, sewaktu user mencari keyword tertentu (pom
bensin, kafe, ATM, dll), maka ia akan memperoleh hasil yang berbeda tergantung
pada posisi user. Ini dapat mulai digabungkan dengan beberapa info dari user.
Misalnya pom bensin atau kafe di dekat posisi user yang menerima pembayaran
dengan ATM yang dimiliki user.
Ada 4 kategori aplikasi
context-awareness menurut Bill N. Schilit, Norman Adams, dan Roy Want,
yaitu :
1. Proximate selection.
adalah suatu teknik antarmuka
yang memudahkan pengguna dalam memilih atau melihat lokasi objek yang berada
didekatnya dan mengetahui posisi lokasi dari user itu sendiri. Ada dua variabel
yang berkaitan dengan proximate selection ini, yaitu locus dan selection dengan
kata lain tempat dan pilihan.
2. Automatic Contextual
Reconfiguration
Contextual Reconfiguration juga
bisa diterapkan pada fungsi sistem operasi; sebagai contoh: sistem operasi
suatu komputer A bisa memanfaatkan memori komputer lainnya yang berada
didekatnya untuk melakukan back-up data sebagai antisipasi jika power komputer
A melemah.
Kegiatan manusia bisa diprediksi
dari situasi atau lokasi dimana mereka berada. Sebagai contoh, ketika berada di
dapur, maka kegiatan yang dilakukan pada lokasi tersebut pasti berkaitan dengan
memasak. Hal inilah yang menjadi dasar dari tujuan contextual information and
commands, dimana informasi-informasi tersebut dan perintah yang akan
dilaksanakan disimpan ke dalam sebuah directory tertentu. Setiap file yang
berada di dalam directory berisi locations and contain files, programs, and
links. Ketika seorang user berpindah dari suatu lokasi ke lokasi lainnya, maka
browser juga akan langsung mengubah data lokasi di dalam directory. Sebagai
contoh: ketika user berada di kantor, maka user akan melihat agenda yang harus
dilakukan; ketika user beralih lagi ke dapur, maka user tersebut akan melihat
petunjuk untuk membuat kopi dan data penyimpanan kebutuhan dapur.
4. Context-Triggered Actions
Cara kerja sistem context-triggered
actions sama layaknya dengan aturan sederhana IF-THEN. Informasi yang berada
pada klausa kondisi akan memacu perintah aksi yang harus dilakukan. Kategori
sistem context-aware ini bisa dikatakan mirip dengan contextual information and
commands, namun perbedaannya terletak pada aturan-aturan kondisi yang harus
jelas dan spesifik untuk memacu aksi yang akan dilakukan.
Dalam
ilmu komputer terdapat pernyataan bahwa perangkat komputer mempunyai kepekaan
dan dapat bereaksi terhadap lingkungan sekitarnya berdasarkan informasi dan
aturan-aturan tertentu yang tersimpan di dalamnya. Gagasan inilah yang
diperkenalkan oleh Schilit pada tahun 1994 dengan istilah context-awareness.
Context-awareness
merupakan kemampuan layanan network untuk mengetahui berbagai konteks, yaitu
kumpulan parameter yang relevan dari pengguna (user) dan penggunaan network
itu, serta memberikan layanan yang sesuai dengan parameter-parameter itu.
Beberapa konteks yang dapat digunakan yaitu data dasar user, lokasi user,
berbagai preferensi user, jenis dan kemampuan terminal yang digunakan user.
Sebagai contoh : ketika seorang user sedang mengadakan acara pesta ulang
tahunnya, maka context-aware pada mobile phone yang dimiliki user akan langsung
menyimpulkan bahwa user sedang mengadakan acara ulang tahun dan akan menolak
semua panggilan telepon yang tidak berkaitan dengan acara tersebut. Pada
sekarang ini sangat dibutuhkan suatu teknologi yang dapat memberikan kemudahan
bagi user untuk mengakses informasi setiap saat user membutuhkannya. Yang
disebut context-aware computing yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut dan akan
menjadi trend yang penting untuk dikembangkan kedepannya. Dengan adanya context
aware, user tidak perlu selalu memberikan input yang secara eksplisit untuk
membuat komputer menjalankan tugas-tugasnya.
-
Layanan
Perbaikan sumber (Resource Discovery Service).
Layanan
telematika yang terakhir adalah layanan perbaikan sumber. Resource Discovery
Service (RDS) adalah sebuah layanan yang berfungsi untuk penemuan layanan
utilitas yang diperlukan. The RDS juga berfungsi dalam pengindeksan lokasi
layanan utilitas untuk mempercepat kecepatan penemuan.
Layanan
perbaikan sumber yang dimaksud adalah layanan perbaikan dalam sumber daya
manusia (SDM). SDM telematika adalah orang yang melakukan aktivitas yang
berhubungan dengan telekomunikasi, media, dan informatika sebagai pengelola, pengembang,
pendidik, dan pengguna di lingkungan pemerintah, dunia usaha, lembaga
pendidikan, dan masyarakat pada umunya. Konsep pengembangan sumber daya manusia
di bidang telematika ditujukan untuk meningkatkan kualitas, kuantitas dan
pendayagunaan SDM telematika dengan tujuan untuk mengatasi kesenjangan digital,
kesenjangan informasi dan meningkatkan kemandirian masyarakat dalam pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi secara efektif dan optimal.
Kebutuhan akan SDM dapat dilihat dari bidang ekonomi dan bidang politik, yaitu :
Kebutuhan akan SDM dapat dilihat dari bidang ekonomi dan bidang politik, yaitu :
Dilihat
dari bidang ekonomi
Pengembangan telematika ditujukan untuk peningkatan kapasitas
ekonomi, berupa peningkatan kapasitas industry produk barang dan jasa.
Dilihat
dari bidang politik
Bagaimana telematika memberikan kontribusi pada pelayanan
public sehingga menghasilkan dukungan politik.
Dari kedua bidang tersebut diatas kebutuhan terhadap telematika akan dilihat
dari dua aspek, yaitu :1. Pengembangan peningkatan kapasitas industry.
2. Pengembangan layana publik.
Sasaran utama dalam upaya pengembangan SDM telematika yaitu sebagai berikut :
a) Peningkatan kinerja layanan public yang memberikan akses yang luas terhadap peningkatan kecerdasan masyarakat, pengembangan demokrasi dan transparasi sebagai katalisator pembangaunan.
b) Literasi masyarakat di bidang teknologi telematika yang terutama ditujukan kepada old generator dan today generation sebagai peningkatan, dikemukakan oleh Tapscott.
SUMBER :
http://kyfi.wordpress.com/2011/10/11/layanan-informasi-layanan-keamanan-layanan-context-aware-event-base-layanan-perbaikan-sumber-resource-discovery-service-pada-telematika/
http://galuhkurniawan.blogspot.com/2011/10/layanan-informasi-layanan-keamanan.html
0 komentar:
Posting Komentar