Minggu, 05 Oktober 2014
Penulisan 4 (Jaringan Wireless Dan Terminal)
4. A). Jaringan
Wireless
Jaringan Wireless adalah
jaringan yang mengkoneksi dua komputer atau lebih menggunakan sinyal radio,
cocok untuk berbagai-pakai file, printer, atau akses internet. Teknologi
wireless LAN menjadi sangat popular di banyak aplikasi. Setelah evaluasi
terhadap teknologi tersebut dilakukan, menjadikan para pengguna merasa puas dan
meyakini realibility teknologi ini sudah siap untuk digunakan dalam skala luas
dan komplek pada jaringan tanpa kabel.
Teknologi komunikasi data dengan tidak menggunakan kabel untuk menghubungkan antara klien dan server. Secara umum teknologi Wireless LAN hampir sama dengan teknologi jaringan komputer yang menggunakan kabel (Wire LAN atau Local Area Network). Teknologi Wireless LAN ada yang menggunakan frekuensi radio untuk mengirim dan menerima data yang tentunya mengurangi kebutuhan atau ketergantungan hubungan melalui kabel. Akibatnya pengguna mempunyai mobilitas atau fleksibilitas yang tinggi dan tidak tergantung pada suatu tempat atau lokasi. Teknologi Wireless LAN juga memungkinkan untuk membentuk jaringan komputer yang mungkin tidak dapat dijangkau oleh jaringan komputer yang menggunakan kabel.
Cara Kerja Jaringan Wireless
Untuk
menghubungkan sebuah computer yang satu dengan yang lain, maka diperlukan
adanya Jaringan Wireless. Ada 3 komponen yang dibutuhkan agar
komponen-komponen yang berada dalam wilayah jaringan wireles bisa sukses dalam
mengirim dan menerima data, komponen-komponen tersebut adalah :
- Sinyal Radio (Radio Signal)
- Format Data (Data Format)
- Struktur Jaringan atau Network (Network Structure)
Masing-masing dari ketiga
komponen ini berdiri sendiri-sendiri dalam cara kerja dan fungsinya. Kita
mengenal adanya 7 Model Lapisan OSI (Open System Connection), yaitu:
1. Physical Layer (Lapisan Fisik)
2. Data-Link Layer (Lapisan Keterkaitan Data)
3. Network Layer (Lapisan Jaringan)
4. Transport Layer (Lapisan Transport)
5. Session Layer (Lapisan Sesi)
6. Presentation Layer (Lapisan Presentasi)
7. Application Layer (Lapisan Aplikasi)
Komponen-komponen
yang telah disebutkan diatas, masing-masing komponen berada dalam lapisan yang
berbeda-beda. komponen-komponen tersebut bekerja dan mengontrol lapisan
berbeda. Wireless LAN bekerja dengan menggunakan gelombang radio. Sinyal radio
menjalar dari pengirim ke penerima melalui free space, pantulan-pantulan,
difraksi, line of sight dan obstructed tiap sinyal (pada jalur yang
berbeda-beda) memiliki level kekuatan, delay dan fasa yang berbeda-beda.
Awalnya teknologi
ini didesain untuk aplikasi perkantoran dalam ruangan, namun sekarang wireless
LAN dapat digunakan pada jaringan peer to peer dalam ruangan dan juga point to
point diluar ruangan maupun point to multipoint pada aplikasi bridge wireless
LAN didesain sangat modular dan fleksibel. Jaringan ini juga bisa di optimalkan
pada lingkungan yang berbeda. Dapat mengatasi kendala geografis dan rumitnya
instalasi kabel.
Mirip
dengan jaringan Ethernet kabel, sebuah wireless LAN mengirim data dalam bentuk
paket. Setiap adapter memiliki no ID yang permanen dan unik yang berfungsi
sebagai sebuah alamat dan tiap paket selain berisi data juga menyertakan alamat
penerima dan pengirim paket tersebut. Sama dengan sebuah adapter Ethernet,
sebuat kartu, wireless LAN akan memeriksa kondisi jaringan sebelum mengirim
paket ke dalamnya. Bila jaringan dalam keadaan kosong, maka paket lansung
dikirimkan. Bila kartu mendeteksi adanya data lain yang sedang menggunakan
frekuensi radio, maka ia menunggu sesaat kemudian memeriksanya kembali.
Jaringan
nirkabel sangat membantu karena jaringan wireless ini membantu Anda menggunakan
komputer dan terhubung ke Internet di manapun, di rumah Anda atau di kantor.
Namun, kebanyakan jaringan nirkabel menggunakan router nirkabel, yang lumayan
mahal. Jika Anda memiliki lebih dari satu komputer, Anda dapat mengkonfigurasi
jaringan nirkabel tanpa membeli router nirkabel dan dapatlah kita sedikit
menghemat biaya.
Dalam
sebuah jaringan nirkabel tradisional, sebuah router nirkabel bertindak sebagai
base station, mirip dengan stasiun pangkalan untuk telepon tanpa kabel.
Semua komunikasi nirkabel melalui router nirkabel, yang memungkinkan komputer
terdekat untuk terhubung ke Internet atau terhubung satu sama lain. jadi dalam
hal ini, sebuah komputer dengan wireless cardnya di sulap manjadi router,
istilahnya jadi pemancar seperti layaknya router biasa.
Jaringan nirkabel ad hoc lebih
cara kerjanya seperti walkie-talkie, karena komputerberkomunikasi
langsung dengan satu sama lain. Dengan mengaktifkan Internet Connection
Sharing pada salah satu komputer, Anda dapat berbagi akses internet.Jaringan ad
hoc tampaknya merupakan alternatif lain tanpa menggunakan router nirkabel,
tetapi memiliki beberapa kelemahan:
· Jika komputer yang terhubung ke internet ditutup,
semua komputer yang merupakan bagian dari jaringan ad hoc kehilangan akses
Internet mereka.
· Untuk menghubungkan ke Internet,
komputer harus memiliki sambungan jaringan kabel.
Untuk menghubungkan komputer Anda
ke Internet menggunakan jaringan ad hoc nirkabel, ikuti langkah-langkah
berikut:
1. Aktifkan Internet Connection Sharing pada komputer yang tersambung ke
Internet. Anda dapat melewatkan langkah ini jika Anda tidak perlu mengakses
Web.
2. Set up ad hoc jaringan nirkabel pada komputer yang
tersambung ke Internet.
3. Tambahkan komputer Anda yang lain ke jaringan
nirkabel.
B). Terminal
Terminal : peralatan yang
mengakses layanan melalui jaringan yang sifatnya remote atau terpisah melalui
sebuah saluran telekomunikasi.Linux memiliki enam terminal atau konsol ketika
berjalan dalam modus teks. Artinya, kita dapat menjalankan aplikasi atau
kegiatan berbeda-beda untuk tiap terminal dan dalam waktu bersamaan. Untuk
berpindah dari satu terminal ke terminal lain, dapat menekan kombinasi tombol
ALT + F1 hingga F6.Terminal ketujuh umumnya digunakan oleh X Server. Jadi, jika
X Server sebelumnya telah aktif dan tidak dibunuh,kita tinggal menekan tombol
ALT + F7 untuk kembali ke tampilan grafis.Terminal yang disinggung di atas
adalah terminal dalam modus teks.Terminal juga dapat digunakan dalam lingkungan
grafis.
Linux memiliki lebih dari 2000
perintah ketika menjalankan terminal.Kita tidak perlu menghapal semuanya, hanya
beberapa yang kita anggap penting dan sering kita gunakan.Sebuah tips ketika
menggunakan terminal. Kita bisa mengetikkan beberapa huruf awal perintah,
disusul dengan menekan tombol ESC atau TAB sekali atau beberapa kali. Cobalah
untuk memasukkan karakter apada terminal.Disusul menekan ESC atau TAB (Edubuntu
mendukung tombol TAB). Apabila muncul sebuah pertanyaan, ketik y. Sebuah daftar
panjang akan muncul (semua perintah dengan awalan huruf a).
Biasanya data ditampilkan pada
komputer pada jarak jauh atau dekat yang disebut dengan terminal. Fungsi
dasarnya adalah untuk berhubungan dengan komputer host. Terminal juga
dikenali dengan beberapa istilah, seperti: CRT – Cathode Ray Tube, VDT -Video
Display Terminal atau display station. Terminal dibagi atas 3 jenis, yaitu :
- Terminal dungu (dumb), yaitu terminal yang berfungsi hanya berupaya menghantar setiap karakter yang dikirimkan ke host dan menampilkan apa saja yang dikirim oleh host.
- Terminal ‘smart’ , yaitu terminal yang berfungsi menghantarkan informasi tambahan selain apa yang dikirim oleh pemakai seperti kode tertentu untuk menghindari kesalahan data yang terjadi.
- Terminal pintar (intelligent), yaitu terminal yang dapat diprogramkan untuk membuat fungsi-fungsi tambahan seperti kontrol terhadap penyimpanan ke storage dan menampilkan lay-out data dari host dengan lebih bagus. Pada saat terminal/client/terminal/client melakukan proses booting, garis besar proses yang dijalankan adalah :
- Mencari alamat ip dari dhcp server.
- Mengambil kernel dari tftp server.
- Menjalankan sistem file root dari nfs server.
- Mengambil program X-server ke dalam memory dan mulai menjalankannya.
- Melakukan hubungan dengan xdm server dan user login ke dalam xdm server.
SUMBER :
Penulisan 3 (Layanan Informasi, Keamanan, Context Aware & Event Base)
3. A). - Layanan Informasi
B). Layanan Context Aware & Event Base
Aspek terpenting suatu kasus
sistem context-aware adalah bagaimana suatu konteks yang digunakan membawa
perbedaan terhadap konfigurasi sistem dan bagaimana cara antar setiap komponen
berinteraksi satu sama lain nya. Sebagai contoh, penggunaan virtual whiteboard
sebagai salah satu inovasi automatic reconfiguration yang menciptakan ilusi
pengaksesan virtual objects sebagai layaknya fisik suatu benda.
3. Contextual Informations and
Commands
1. Pengembangan peningkatan kapasitas industry.
2. Pengembangan layana publik.
Sasaran utama dalam upaya pengembangan SDM telematika yaitu sebagai berikut :
a) Peningkatan kinerja layanan public yang memberikan akses yang luas terhadap peningkatan kecerdasan masyarakat, pengembangan demokrasi dan transparasi sebagai katalisator pembangaunan.
b) Literasi masyarakat di bidang teknologi telematika yang terutama ditujukan kepada old generator dan today generation sebagai peningkatan, dikemukakan oleh Tapscott.
SUMBER :
http://kyfi.wordpress.com/2011/10/11/layanan-informasi-layanan-keamanan-layanan-context-aware-event-base-layanan-perbaikan-sumber-resource-discovery-service-pada-telematika/
http://galuhkurniawan.blogspot.com/2011/10/layanan-informasi-layanan-keamanan.html
Pengertian Layanan Informasi adalah penyampaian
berbagai informasi kepada sasaran layanan agar individu dapat menolah dan
memanfaatkan informasi tersebut demi kepentingan hidup dan perkembangannya.
Contoh
dari layanan informasi tersebut adalah sebagai petunjuk jalan. Dan beberapa
contoh lainnya adalah :
a. M – Commerce
b. VOD
c. News and weather
d. Telematik Terminal
e. Jasa pelayanan internet
f. Informasi lalu lintas terbaru
b. VOD
c. News and weather
d. Telematik Terminal
e. Jasa pelayanan internet
f. Informasi lalu lintas terbaru
Secara umum agar terkuasainya
informasi tertentu sedangkan secara khusus terkait dengan fungsi pemahaman
(paham terhadap informasi yang diberikan) dan memanfaatkan informasi dalam
penyelesaian masalahnya. Layanan informasi menjadikan individu mandiri yaitu
memahami dan menerima diri dan lingkungan secara positif, objektif dan dinamis,
mampu mengambil keputusan, mampu mengarahkan diri sesuai dengan kebutuhannya
tersebut dan akhirnya dapat mengaktualisasikan dirinya.
Komponen
a. Konselor sebagai pelaksana
layanan
b. Peserta layanan sebagai
sasaran layanan adalah individu yang memerlukan informasi untuk mengatasi
permasalahannya dan mengembangkan kehidupannya
c. Informasi sebagai isi layanan
yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta layanan.
Asas
Layanan informasi sangat menuntut
asas kegiatan dari peserta layanan, asas keterbukaan dan kesukarelaan. Asas
kerahasiaan diperlukan jika informasi bersifat pribadi.
Pendekatan dan Teknik
Layanan informasi diberikan
secara langsung dan terbuka oleh konselor yang disajikan dalam bentuk:
a. Ceramah, Tanya-jawab dan
diskusi
b. Menggunakan media informasi
c. Melalui kegiatan khusus
seperti hari Karir
d. Mendatangkan Nara Sumber
Layanan ini hendaknya dapat
mengaktifkan peserta layanan seperti melalui Studi Kasus tentang suatu materi
lalu diminta peserta layanan menganalisis kasus tersebut.
Kegiatan Pendukung
Layanan ini berkaitan dengan
aplikasi instrumentasi untuk mengungkapkan apa yang dibutuhkan oleh peserta
layanan. Berkaitan juga dengan konferensi kasus dalam memberikan pemahaman demi
terselesaikan kasus. Berkaitan dengan kunjungan rumah menyangkut tentang
pendapat orangtua dan kondisi kehidupan keluarga bagi peserta layanan (bagi
anak atau anggota keluarga lainnya). Dalam Alih tangan kasus, layanan informasi
dapat digunakan bagi peserta layanan yang ingn mendalami informasi tertentu
yang berkaitan dengan permasalahan yang dialaminya.
Operasionalisasi
a. Perencanaan
Identifikasi kebutuhan informasi
terhadap objek layanan, menetapkan materi layanan, menetapakan subyek layanan,
menetapkan nara sumber, menentapkan prosedur, perangkat dan media layanan serta
menyiapkan kelengkapan administrasi.
b. Pelaksanaan
Mengorganisasikan kegiatan
layanan, mengaktifkan peseta layanan dan mengoptimalkan penggunaan metode dan
media.
c. Evaluasi
Menetapkan materi evaluasi,
menetapkan prosedur evaluasi, menyusun instrumen evaluasi, mengaplikasikan
instrumen dab mengolah hasil instrument.
d. Analisis hasil evaluasi
Menetapkan norma/standar
evaluasi, melakukan analisis dan menafsirkan hasil analisis.
e. Tindak lanjut
Menetapkan jenis dan arah tindak
lanjut, mengkomunikasikan rencana tindak lanjut pihak terkait dan melaksanakan
rencana tindak lanjut.
f. Pelaporan
Menyusun laporan layanan
orientasi, menyempaikan laporan kepada pihak terkait dan mendokumentasikan
laporan.
Dalam melaksanakan layanan,
seorang konselor hendaknya mampu mengidentifikasi Lima Ranah Penguasaan
(LIRAUSA) yang terdiri dari:
1. Wadasruh (wawasan dasar
menyeluruh) meliputi: pengertian, tujuan dan manfaat layanan diberikan.
2. Komponen yang berperan pokok
dalam layanan
3. Standar Prosedur Operasional
(SPO) layanan
4. Setting atau lokasi dan
kondisi yang menyertainya
5. Penilaian dan pelaporan
-
Layanan
Keamanan
Layanan keamanan adalah suatu yang sangat penting
untuk menjaga agar suatu data dalam jaringan tidak mudah terhapus atau hilang. Sistem
dari keamanan ini juga membantu untuk mengamankan jaringan tanpa menghalangi
penggunaannya dan menempatanya. Jika ketika jaringan berhasil ditembus.
Keamanan jaringan di sini adalah memberikan peningkatan keamanan tertentu untuk
jaringan serta untuk memantau dan memberikan informasi jika sesuatu berjalan
tidak seharusnya. Layanan ini dapat mengurangi tingkat pencurian dan kejahatan.
Seperti contohnya dengan menggunakan Firewall dan juga anti virus yang ada.
Keamanan adalah suatu yang sangat
penting untuk menjaga agar suatu data dalam jariangan tidak mudah hilang.
Sistem keamanan membantu mengamankan jaringan tanpa menghalangi penggunaannya
dan menempatkan antisipasi ketika jaringan berhasil ditembus. Keamanan jaringan
di sini adalah memberikan peningkatan tertentu untuk jaringan.
Peningkatan keamanan jaringan ini
dapat dilakukan terhadap :
Rahasia (privacy)
Dengan banyak pemakai yang tidak
dikenal pada jaringan menebabkan penyembunyian data yang sensitive menjadi
sulit.
Keterpaduan data (data integrity)
Karena banyak node dan pemakai
berpotensi untuk mengakses system komputasi, resiko korupsi data adalah lebih
tinggi.
Keaslian (authenticity)
Hal ini sulit untuk memastikan
identitas pemakai pada system remote, akibatnya satu host mungkin tidak
mempercayai keaslian seorang pemakai yang dijalankan oleh host lain.
Convert Channel
Jaringan menawarkan banyak
kemungkinan untuk konstruksi convert channel untuk aliran data, karena begitu
banyak data yang sedang ditransmit guna menyembunyikan pesan.
Keamanan dapat didefinisikan
sebagai berikut :
1. Integrity
Mensyaratkan bahwa informasi
hanya dapat diubah oleh pihak yang memiliki wewenang
2. Confidentiality
Mensyaratkan bahwa informasi
(data) hanya bisa diakses oleh pihak yang memiliki wewenang.
3. Authentication
Mensyaratkan bahwa pengirim suatu
informasi dapat diidentifikasi dengan benar dan ada jaminan bahwa identitas
yang didapat tidak palsu.
4. Availability
Mensyaratkan bahwa informasi
tersedia untuk pihak yang memiliki wewenang ketika dibutuhkan.
5. Nonrepudiation
Mensyaratkan bahwa baik pengirim
maupun penerima informasi tidak dapat menyangkal pengiriman dan penerimaan
pesan.
Serangan (gangguan) terhadap
keamanan dapat dikategorikan dalam empat kategori utama :
1. Interruption
Suatu aset dari suatu sistem
diserang sehingga menjadi tidak tersedia atau tidak dapat dipakai oleh yang
berwenang. Contohnya adalah perusakan/modifikasi terhadap piranti keras atau
saluran jaringan.
2. Interception
Suatu pihak yang tidak berwenang
mendapatkan akses pada suatu aset. Pihak yang dimaksud bisa berupa orang,
program, atau sistem yang lain. Contohnya adalah penyadapan terhadap data dalam
suatu jaringan.
3. Modification
Suatu pihak yang tidak berwenang
dapat melakukan perubahan terhadap suatu aset. Contohnya adalah perubahan nilai
pada file data, modifikasi program sehingga berjalan dengan tidak semestinya,
dan modifikasi pesan yang sedang ditransmisikan dalam jaringan.
4. Fabrication
Suatu pihak yang tidak berwenang
menyisipkan objek palsu ke dalam sistem. Contohnya adalah pengiriman pesan
palsu kepada orang lain.
B). Layanan Context Aware & Event Base
Di zaman seperti sekarang ini
sangat dibutuhkan suatu teknologi yang dapat memberikan kemudahan bagi user
untuk mengakses informasi setiap saat kapan pun dan dimana pun mereka berada.
Suatu teknologi yang disebut context-aware computing dapat memenuhi kebutuhan
tersebut dan akan menjadi trend yang penting untuk dikembangkan di masa depan.
Dengan adanya context aware maka user tidak perlu harus selalu memberi input
yang banyak secara eksplisit untuk membuat komputer menjalankan tugasnya.
Context awareness adalah
kemampuan sebuah sistem untuk memahami si user, network, lingkungan, dan dengan
demikian melakukan adaptasi yang dinamis sesuai kebutuhan.
Beberapa bagian yang lebih
sederhana dari context awareness telah mulai dibangun. Misalnya LBS:
location-based service. Misalnya, sewaktu user mencari keyword tertentu (pom
bensin, kafe, ATM, dll), maka ia akan memperoleh hasil yang berbeda tergantung
pada posisi user. Ini dapat mulai digabungkan dengan beberapa info dari user.
Misalnya pom bensin atau kafe di dekat posisi user yang menerima pembayaran
dengan ATM yang dimiliki user.
Ada 4 kategori aplikasi
context-awareness menurut Bill N. Schilit, Norman Adams, dan Roy Want,
yaitu :
1. Proximate selection.
adalah suatu teknik antarmuka
yang memudahkan pengguna dalam memilih atau melihat lokasi objek yang berada
didekatnya dan mengetahui posisi lokasi dari user itu sendiri. Ada dua variabel
yang berkaitan dengan proximate selection ini, yaitu locus dan selection dengan
kata lain tempat dan pilihan.
2. Automatic Contextual
Reconfiguration
Contextual Reconfiguration juga
bisa diterapkan pada fungsi sistem operasi; sebagai contoh: sistem operasi
suatu komputer A bisa memanfaatkan memori komputer lainnya yang berada
didekatnya untuk melakukan back-up data sebagai antisipasi jika power komputer
A melemah.
Kegiatan manusia bisa diprediksi
dari situasi atau lokasi dimana mereka berada. Sebagai contoh, ketika berada di
dapur, maka kegiatan yang dilakukan pada lokasi tersebut pasti berkaitan dengan
memasak. Hal inilah yang menjadi dasar dari tujuan contextual information and
commands, dimana informasi-informasi tersebut dan perintah yang akan
dilaksanakan disimpan ke dalam sebuah directory tertentu. Setiap file yang
berada di dalam directory berisi locations and contain files, programs, and
links. Ketika seorang user berpindah dari suatu lokasi ke lokasi lainnya, maka
browser juga akan langsung mengubah data lokasi di dalam directory. Sebagai
contoh: ketika user berada di kantor, maka user akan melihat agenda yang harus
dilakukan; ketika user beralih lagi ke dapur, maka user tersebut akan melihat
petunjuk untuk membuat kopi dan data penyimpanan kebutuhan dapur.
4. Context-Triggered Actions
Cara kerja sistem context-triggered
actions sama layaknya dengan aturan sederhana IF-THEN. Informasi yang berada
pada klausa kondisi akan memacu perintah aksi yang harus dilakukan. Kategori
sistem context-aware ini bisa dikatakan mirip dengan contextual information and
commands, namun perbedaannya terletak pada aturan-aturan kondisi yang harus
jelas dan spesifik untuk memacu aksi yang akan dilakukan.
Dalam
ilmu komputer terdapat pernyataan bahwa perangkat komputer mempunyai kepekaan
dan dapat bereaksi terhadap lingkungan sekitarnya berdasarkan informasi dan
aturan-aturan tertentu yang tersimpan di dalamnya. Gagasan inilah yang
diperkenalkan oleh Schilit pada tahun 1994 dengan istilah context-awareness.
Context-awareness
merupakan kemampuan layanan network untuk mengetahui berbagai konteks, yaitu
kumpulan parameter yang relevan dari pengguna (user) dan penggunaan network
itu, serta memberikan layanan yang sesuai dengan parameter-parameter itu.
Beberapa konteks yang dapat digunakan yaitu data dasar user, lokasi user,
berbagai preferensi user, jenis dan kemampuan terminal yang digunakan user.
Sebagai contoh : ketika seorang user sedang mengadakan acara pesta ulang
tahunnya, maka context-aware pada mobile phone yang dimiliki user akan langsung
menyimpulkan bahwa user sedang mengadakan acara ulang tahun dan akan menolak
semua panggilan telepon yang tidak berkaitan dengan acara tersebut. Pada
sekarang ini sangat dibutuhkan suatu teknologi yang dapat memberikan kemudahan
bagi user untuk mengakses informasi setiap saat user membutuhkannya. Yang
disebut context-aware computing yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut dan akan
menjadi trend yang penting untuk dikembangkan kedepannya. Dengan adanya context
aware, user tidak perlu selalu memberikan input yang secara eksplisit untuk
membuat komputer menjalankan tugas-tugasnya.
-
Layanan
Perbaikan sumber (Resource Discovery Service).
Layanan
telematika yang terakhir adalah layanan perbaikan sumber. Resource Discovery
Service (RDS) adalah sebuah layanan yang berfungsi untuk penemuan layanan
utilitas yang diperlukan. The RDS juga berfungsi dalam pengindeksan lokasi
layanan utilitas untuk mempercepat kecepatan penemuan.
Layanan
perbaikan sumber yang dimaksud adalah layanan perbaikan dalam sumber daya
manusia (SDM). SDM telematika adalah orang yang melakukan aktivitas yang
berhubungan dengan telekomunikasi, media, dan informatika sebagai pengelola, pengembang,
pendidik, dan pengguna di lingkungan pemerintah, dunia usaha, lembaga
pendidikan, dan masyarakat pada umunya. Konsep pengembangan sumber daya manusia
di bidang telematika ditujukan untuk meningkatkan kualitas, kuantitas dan
pendayagunaan SDM telematika dengan tujuan untuk mengatasi kesenjangan digital,
kesenjangan informasi dan meningkatkan kemandirian masyarakat dalam pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi secara efektif dan optimal.
Kebutuhan akan SDM dapat dilihat dari bidang ekonomi dan bidang politik, yaitu :
Kebutuhan akan SDM dapat dilihat dari bidang ekonomi dan bidang politik, yaitu :
Dilihat
dari bidang ekonomi
Pengembangan telematika ditujukan untuk peningkatan kapasitas
ekonomi, berupa peningkatan kapasitas industry produk barang dan jasa.
Dilihat
dari bidang politik
Bagaimana telematika memberikan kontribusi pada pelayanan
public sehingga menghasilkan dukungan politik.
Dari kedua bidang tersebut diatas kebutuhan terhadap telematika akan dilihat
dari dua aspek, yaitu :1. Pengembangan peningkatan kapasitas industry.
2. Pengembangan layana publik.
Sasaran utama dalam upaya pengembangan SDM telematika yaitu sebagai berikut :
a) Peningkatan kinerja layanan public yang memberikan akses yang luas terhadap peningkatan kecerdasan masyarakat, pengembangan demokrasi dan transparasi sebagai katalisator pembangaunan.
b) Literasi masyarakat di bidang teknologi telematika yang terutama ditujukan kepada old generator dan today generation sebagai peningkatan, dikemukakan oleh Tapscott.
SUMBER :
http://kyfi.wordpress.com/2011/10/11/layanan-informasi-layanan-keamanan-layanan-context-aware-event-base-layanan-perbaikan-sumber-resource-discovery-service-pada-telematika/
http://galuhkurniawan.blogspot.com/2011/10/layanan-informasi-layanan-keamanan.html
Penulisan 2 (Arsitektur Sisi Client Dan Sisi Server)
2. A). Arsitektur Sisi Client
Klien-server
atau client-server merupakan sebuah paradigma dalam teknologi informasi yang
merujuk kepada cara untuk mendistribusikan aplikasi ke dalam dua pihak: pihak
klien dan pihak server.
Dalam
model klien/server, sebuah aplikasi dibagi menjadi dua bagian yang terpisah,
tapi masih merupakan sebuah kesatuan yakni komponen klien dan komponen server.
Komponen klien juga sering disebut sebagai front-end, sementara komponen server
disebut sebagai back-end. Komponen klien dari aplikasi tersebut dijalankan
dalam sebuah workstation dan menerima masukan data dari pengguna. Komponen
klien tersebut akan menyiapkan data yang dimasukkan oleh pengguna dengan
menggunakan teknologi pemrosesan tertentu dan mengirimkannya kepada komponen
server yang dijalankan di atas mesin server, umumnya dalam bentuk request
terhadap beberapa layanan yang dimiliki oleh server. Komponen server akan
menerima request dari klien, dan langsung memprosesnya dan mengembalikan hasil
pemrosesan tersebut kepada klien. Klien pun menerima informasi hasil pemrosesan
data yang dilakukan server dan menampilkannya kepada pengguna, dengan
menggunakan aplikasi yang berinteraksi dengan pengguna.
Arsitektur Client
merujuk pada pelaksanaan atau penyimpanan data pada browser (atau klien) sisi
koneksi HTTP. JavaScript adalah sebuah contoh dari sisi klien eksekusi, dan
cookie adalah contoh dari sisi klien penyimpanan.
Ada beberapa karakteristik dari sisi klien pada
umunya sudah kita ketahui, yaitu :
1. Pihak klien selalu memulai permintaan/permohonan ke pihak server
2. Setelah mengirim permintaan, kemudian klien akan menunggu balasan atau jawaban atas permintaannya dari server
3. Menerima balasan dari server atas permintaannya
4. Biasanya klien akan terhubung ke sejumlah kecil dari server pada satu waktu
5. Biasanya berinteraksi langsung dengan end-user (pengguna akhir) dengan
menggunakan user interface (antarmuka pengguna)
6. Khusus jenis klien mencakup web browser, email klien dan online chat klien
1. Pihak klien selalu memulai permintaan/permohonan ke pihak server
2. Setelah mengirim permintaan, kemudian klien akan menunggu balasan atau jawaban atas permintaannya dari server
3. Menerima balasan dari server atas permintaannya
4. Biasanya klien akan terhubung ke sejumlah kecil dari server pada satu waktu
5. Biasanya berinteraksi langsung dengan end-user (pengguna akhir) dengan
menggunakan user interface (antarmuka pengguna)
6. Khusus jenis klien mencakup web browser, email klien dan online chat klien
B). Arsitektur
Sisi Server
Sebuah eksekusi sisi server adalah server Web
khusus eksekusi yang melampaui standar metode HTTP itu harus mendukung. Sebagai
contoh, penggunaan CGI script sisi server khusus tag tertanam di halaman HTML;
tag ini memicu tindakan terjadi atau program untuk mengeksekusi.
Sama dengan sisi klien (client side), sisi server
(side server) juga memiliki karakteristik seperti di bawah ini :
1. Sebagai penyedia layanan, sisi server akan selalu menunggu permintaan dari
sisi klien
2. Sesuai dengan tugasnya, melayani dan menjawab permintaan data yang
diminta oleh klien
1. Sebagai penyedia layanan, sisi server akan selalu menunggu permintaan dari
sisi klien
2. Sesuai dengan tugasnya, melayani dan menjawab permintaan data yang
diminta oleh klien
3. Sebuah server dapat berkomunikasi dengan server
lain untuk melayani
permintaan klien
4. Jenis server khusus mencakup web server, FTP server, database server, email
server, file server, print server. Mayoritas dari web layanan tersebut juga merupakan jenis server.
permintaan klien
4. Jenis server khusus mencakup web server, FTP server, database server, email
server, file server, print server. Mayoritas dari web layanan tersebut juga merupakan jenis server.
C). Kolaborasi Arsitektur Sisi Client Dan Server.
Ada beberapa model arsitektur klien-server ini yang umum, yaitu
1. Arsitektur mainframe
2. Arsitektur file-sharing
3. Arsitektur client/server
Arsitektur client server dapat dibedakan menjadi 3 model, yaitu single-tier (satu lapis), two-tier (dua lapis) dan three-tier (3 lapis).
Berikut penjeLasan dari ketiga modeL arsiTektur cLient server tersebut di atas :
>> Arsitektur Single-tier (Satu Lapis)
Semua komponen produksi dari sistem dijalankan pada komputer
yang sama pada arsitektur single tier ini. Model single tier adalah model yang
sederhana, mudah digunakan pengguna (user) dan paling sedikit memiliki
alternatif. Kelemahan dari arsitektur ini adaLah kurang aman dan kurang
memiliki skalabilitas.
>> Keuntungan
arsitektur standalone (one-tier):
- Sangat mudah
- Cepat dalam merancang dan mengaplikasikan
>> Kelemahan arsitektur
standalone (one-tier):
- Skala kecil
- Sulit diamankan
- Menyebabkan perubahan terhadap salah satu komponen diatas tidak mungkin dilakukan, karena akan mengubah semua bagian.
- Tidak memungkinkan adanya re-usable component dan code.
>> Arsitektur Two-tier (Dua Lapis)
Pengolahan informasi
pada arsitektur ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu sistem user interface
(antarmuka pengguna) lingkungan dan lingkungan server manajemen database.
Arsitektur two tier memiliki tingkat kemanan yang lebih tinggi dan terukur
daripada arsitektur single-tier. Arsitektur ini memiliki database pada computer
yang terpisah dan hal tersebut menyebabkan arsitektur ini dapat meningkatkan
kinerja keseluruhan situs.Arsitektur two- tier memiliki keLemahan, yaitu
biayanya yang mahal, arsitekturnya yang kompleks, tidak adanya pembaruan kode,
skalabilitasnya kurang dan tingkat kemanannya kurang.
Di samping itu, kelebihan dari arsitektur two tier adalah
mudah digunakan oleh pengguna, dapat menangani database server secara khusus
dan bisnis lingkup kecil sangat cocok menggunakan arsitektur ini.
>> Kelebihan dari model
client/server
- Mudah
- Menangani Database Server secara khusus
- Relatif lebih sederhana untuk di develop dan diimplementasikan.
- Lebih cocok diterapkan untuk bisnis kecil.
Server
database berisi mesin database, termasuk tabel, prosedur tersimpan, dan trigger
(yang juga berisi aturan bisnis). Dalam system client/server, sebagian besar
logika bisnis biasanya diterapkan dalam database.
Server database manangani :
- Manajemen data
- Keamanan
- Query, trigger, prosedur tersimpan
- Penangan kesalahan
>>
Arsitektur Three-tier (tiga Lapis)
Karena arsitektur sebelumnya memiliki cukup banyak
kelemahan, maka dikembangkanlah arsitektur three tier ini yang akan membantu
mengatasi kelemahan dari arsitektur two-tier. Kelebihan dari arsitektur ini
adalah memiliki skala yang besar, transfer informasi antara web server dan
server database optimal, tidak akan menyebabkan lapisan lain terkontaminasi
salah jika salah satu lapisan terdapat keslahan. Dan kekurangannya, arsitektur
ini lebih sulit untuk merancang, lebih sulit untuk mengatur dan lebih mahal.
>> Kelebihan arsitektur
Three Tier :
- Segala sesuatu mengenai database terinstalasikan pada sisi server, begitu pula dengan pengkonfigurasiannya. Hal ini membuat harga yang harus dibayar lebih kecil.
- Apabila terjadi kesalahan pada salah satu lapisan tidak akan menyebabkan lapisan lain ikut salah
- Perubahan pada salah satu lapisan tidak perlu menginstalasi ulang pada lapisan yang lainnya dalam hal ini sisi server ataupun sisi client.
>> Skala besar.
- Keamanan dibelakang firewall.
- Transfer informasi antara web server dan server database optimal.
- Komunikasi antara system-sistem tidak harus didasarkan pada standart internet, tetapi dapat menggunakan protocol komunikasi yang lebvih cepat dan berada pada tingkat yang lebih rendah.
- Penggunaan middleware mendukung efisiensi query database dalam SQL di pakai untuk menangani pengambilan informasi dari database.
>> Kekurangan arsitekture
Three Tier :
- Lebih susah untuk merancang
- Lebih susah untuk mengatur
- Lebih mahal
Arsitektur Client Side
Merujuk pada pelaksanaan data pada browser sisi koneksi HTTP. JavaScript adalah sebuah contoh dari sisi eksekusi client dan contoh dari sisi penyimpanan pada client adalah cookie.
Karakteristik :
- Memulai terlebih dahulu permintaan ke server.
- Menunggu dan menerima balasan.
- Terhubung ke sejumlah kecil server pada waktu tertentu.
- Berinteraksi langsung dengan pengguna akhir, dengan menggunakan GUI.
Arsitektur Server Side
Pada server side, ada sebuah server Web khusus yang bertugas mengeksekusi perintah dengan menggunakan standar metode HTTP. Misalnya penggunaan CGI script pada sisi server yang mempunyai tag khusus yang tertanam di halaman HTML. Tag ini memicu terjadinya perintah untuk mengeksekusi.
Karakteristik :
- Menunggu permintaan dari salah satu client.
- Melayani permintaan klien dan menjawab sesuai data yang diminta oleh client.
- Suatu server dapat berkomunikasi dengan server lain untuk melayani permintaan client.
- Jenis-jenisnya : web server, FTP server, database server, E-mail server, file server, print server.
SUMBER :
Langganan:
Postingan (Atom)